Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Ketua PWNU Jawa Timur Tegaskan Penguatan Peran NU sebagai Penjaga Moderasi dan Soliditas Umat

Rabu, 03 Desember 2025 | Desember 03, 2025 WIB Last Updated 2025-12-04T01:47:24Z

KabarPojokIndonesia.com
-- MALANG — Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Batu menggelar kegiatan Silaturahmi dan Penguatan Organisasi di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Jl. Merdeka Timur No. 3, Klojen, Kota Malang, pada Rabu (03/12/2025). 

Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mempererat koordinasi, memperkuat soliditas, serta meneguhkan peran NU dalam menghadapi tantangan sosial, ekonomi, dan keumatan di Malang Raya.

Acara berlangsung hangat dan khidmat, dengan kehadiran para tokoh ulama dan jajaran pengurus NU se-Malang Raya, antara lain:

KH. Abdul Matin Jawahir – Wakil Rais PWNU Jawa Timur

KH. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) – Ketua PWNU Jawa Timur

KH. Zainul Arifin – Rais Syuriyah PCNU Kabupaten Malang

KH. Hamim Kholili – Ketua PCNU Kabupaten Malang

KH. Prof. Muhtadi – Rais Syuriyah PCNU Kota Malang

KH. Isroqun Najah – Ketua PCNU Kota Malang

KH. Sjirojudin – Rais Syuriyah PCNU Kota Batu

Ustadz Hakim – Ketua PCNU Kota Batu

Acara dipandu Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hikmah Kebonagung, Kabupaten Malang, KH. Dedi Hikmatulloh, yang menjaga suasana tetap cair, penuh kekeluargaan, dan sarat nilai ke-NU-an.

Saat diwawancarai oleh media Kabar Pojok Indonesia, Ketua PWNU Jawa Timur, KH. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), menegaskan bahwa kegiatan silaturahmi memiliki peran strategis dalam memperkuat hubungan antarpengurus serta menyegarkan kembali semangat organisasi. Menurutnya, konsistensi menjaga komunikasi internal menjadi kunci soliditas dan keberlanjutan program-program NU di Jawa Timur.”

“Yang namanya manusia itu kadang lupa. Inilah gunanya silaturahmi, saling mengingatkan. Yang di cabang mengingatkan wilayah, wilayah mengingatkan cabang. Tujuannya sederhana: supaya semuanya tetap guyub dan rukun,” ujarnya.

Menurut Gus Kikin, turba (turun ke bawah) seperti ini sangat penting untuk merajut kembali ikatan kekeluargaan di tubuh NU, terutama di wilayah Malang Raya yang memiliki basis besar dan strategis.

“Kalau ikatan ukhuwah di NU ini kuat, semuanya akan anteng, tenang. Itu yang kita harapkan, khususnya di Malang. Semoga keakraban ini sampai ke bawah, karena di sini warga NU sangat banyak,” jelasnya.

Terkait dinamika atau polemik yang sempat berkembang di lapangan, termasuk yang beredar, Gus Kikin menekankan agar warga NU tetap tenang dan tidak terpancing.

“Polemik itu seringkali hanya kita dengar, tidak kita alami. Kalau kita ikut mengomentari sesuatu yang hanya kata orang, akhirnya tidak ada solusi. Lebih baik kita fokus pada yang bermanfaat, membangun suasana adem,” ujarnya.

Ia mengimbau seluruh warga NU untuk tidak mudah mengikuti arus konflik yang tidak jelas sumbernya.

“Kita tidak terlibat langsung, hanya mendengar. Maka yang terbaik adalah membangun hubungan baik seperti ini. Adem, damai,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Kikin juga menekankan pentingnya sinergi antara NU dan pemerintah daerah dalam mengentaskan kemiskinan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.


“Itu memang tugas NU: membersamai masyarakat. Baik dalam urusan ekonomi, pendidikan, maupun sosial. Dan ketika program NU selaras dengan program Bupati, itu sangat luar biasa. Kewajiban agama bertemu dengan dukungan pemerintah,” jelasnya.

Ia juga mengapresiasi raihan Harmony Award yang diterima Kabupaten Malang dari Kementerian Agama—sebagai bukti bahwa Malang merupakan kawasan yang kondusif, rukun, dan toleran.

“Kita dorong semua lapisan masyarakat, semua tingkatan, untuk menjadikan Malang semakin kondusif, guyub, dan bersatu. Ini modal utama untuk kemajuan bangsa,” tutupnya.

Reporter : M. Abdul R 

Editor : Matnadir
TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update