KabarPojokIndonesia.com -- KOTA BATU -Usai gelar uji kompetensi tari Jawa Timuran di pendopo Kecamatan Lawang, beberapa waktu lalu. Sanggar Seni Denendar kembali lakukan hal serupa di Sendratari Arjuna Wiwaha, Jl.H. Sultan Hasan Halim, Sisir, Batu, (12/07/2026) malam.
Berlangsungnya kegiatan diikuti sekitar kurang lebih 67 peserta, kategori usia SD hingga perguruan tinggi anak didik sanggar.
Hadir sebagai penguji Ketua Dewan Kesenian Kota Batu Sunarto, Owner Malang Dance Winarto, S.Sn dan Maestro Tari Jawa Timur Drs Tri Broto Wibisono, MSi.
Mereka membawakan sebanyak 17 ragam tarian meliputi tari Pang Ketepang, Jejaring Laron, Waderpari, Satriyo Kridha, Topeng Bapang, Kok Lakok'an, Mahesa Krida, Topeng Gunungsari, Kencak, Jembelabang, Topeng Patih, Barong Jepaplokan, Sugnyusug, Sekartaji, Tunalayu dan Topeng Klana Sabrang.
Usai membawakan tarian beregu maupun sendiri, Uji Kompetensi ditutup Tari Rampak Laga Ceria semua peserta. Selain itu, acara ini dimeriahkan oleh Sanggar Kampoeng Budaya Polowijen.
Menariknya, sebelum pelaksanaan ujian para siswa didik Sanggar Seni Denendar juga dibekali sinopsis tentang tari yang dibawakan oleh guru pengajar.
Kendati demikian, Para penguji memiliki catatan penting bagi peserta uji kompetensi.
Winarto mengakui kehebatan murid Endra Zulaifah saat menari. Untuk evaluasi ia melihat tidak ada 30 persen.
"Secara gerakan mampu dilakukan dengan baik, meski perlu ditingkatkan lagi. Walau belum maksimal terpenting mereka mau belajar lagi, mendetailkan gerak tangan, kaki, pandangan, menoleh, pinggul dan sebagainya," tuturnya.
Oleh karena itu, Winarto menyarankan anak-anak untuk maksimalkan lagi hafalannya.
"Belajar lagi tanya ke pelatih atau pengajar, gerak yang benar bukan sekedar gerak, walaupun hasilnya sudah bagus," sambungnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Kesenian Kota Batu Sunarto mengapresiasi dengan uji kompetensi yang berlangsung.
"Hari ini adik-adik tampil luar biasa, sampai Mas Ayong pegiat seni bantengan juga beri apresiasi. Ternyata bantengan tidak hanya berbicara kondisi trans saja, guling-guling dan saling sruduk. Tapi ketika di kemas menjadi karya tari, ini sesuatu yang sungguh luar biasa," ujarnya.
Meski demikian, Ia memberikan catatan penting untuk meningkatkan feel you atau nilai rasa.
"Saya melihat ragam gerak dan sisi pola lantai sudah di kuasai, tinggal feel you harus ditingkatkan lagi. Menariknya adik-adik yang berusia 5-6 tahun sudah memberanikan diri tampil totalitas, itu sesuatu yang luar biasa," jelasnya.
Terkait apresiasi dan evaluasi yang diberikan kedua penguji, Pengajar Sanggar Seni Denandar Tri Boto Wibisono mengucapkan rasa terima kasihnya. Disisi lain, akan jadi evakuasi berharga kedepannya.
"Catatan yang diberikan penguji adalah bahan evaluasi bagi kami, agar anak-anak didik belajar lebih giat lagi," tandas Tri Boto Wibisono yang hadir juga sebagai salah satu penguji.
Diksempatan ini, Para peserta mendapat cindera mata dari Sanggar Denendar. Sedangkan para penguji juga mendapatkan sertifikat penghargaan yang di serahkan langsung Pemilik Sanggar yakni Endra Zulaifah.
Nantinya para peserta yang mengikuti Uji Kompetensi berhak mendapatkan Sertifikat dari Dinas Pariwisata Kota Batu.
Pewarta : Sam Inod
Editor : Matnadir
.