KabarPojokIndonesia.com -- Jakarta — Pendekatan secara humanis terhadap pecandu narkoba menjadi salah satu strategi penting dalam upaya pemberantasan penyalahgunaan narkotika di Indonesia.
Cara pandang ini mengutamakan empati, kasih sayang, dan kepedulian terhadap individu yang mengalami ketergantungan, dengan menempatkan mereka sebagai manusia yang memiliki hak dan martabat.
Hal tersebut disampaikan Presiden Generasi Anti Narkotika Nasional (GANN), Fakhruddin Sanghaji Bima, saat dihubungi Media Kabar Pojok Indonesia, Selasa (12/8/2025) malam.
Menurutnya, prinsip utama pendekatan humanis meliputi. Mengakui Kemanusiaan. Memahami bahwa pecandu narkoba tetap memiliki hak-hak dasar dan martabat yang harus dihormati. Empati dan Kasih Sayang. Menunjukkan rasa empati terhadap kesulitan yang dihadapi pecandu narkoba.
Penghargaan terhadap Hak-Hak. Memastikan pecandu narkoba mendapatkan perawatan dan rehabilitasi yang layak.
Fakhruddin menjelaskan, strategi yang dapat diterapkan antara lain. Rehabilitasi dengan program yang komprehensif dan berbasis bukti. Dukungan psikologis untuk mengatasi masalah emosional.
Pengembangan keterampilan agar mereka memiliki bekal hidup yang positif.
Reintegrasi sosial guna membangun kembali hubungan yang sehat dengan masyarakat.
Ia menambahkan, manfaat dari pendekatan humanis ini mencakup peningkatan kesadaran pecandu akan bahaya narkoba, dorongan motivasi untuk berubah, serta peningkatan kualitas hidup sehingga mereka dapat kembali menjadi anggota masyarakat yang produktif.
“Dengan pendekatan humanis, kita tidak hanya menghentikan penyalahgunaan narkoba, tetapi juga membantu mereka memulai hidup baru yang lebih positif,” tegas Fakhruddin.
Reporter : Matnadir
Editor : Redaksi