![]() |
Tokoh lintas agama bersatu dalam doa bersama, menunjukkan harmoni dan kerukunan antarumat beragama sebagai wujud nyata semangat Bhinneka Tunggal Ika. |
Acara ini bertujuan untuk merajut persaudaraan dan toleransi di kalangan anak-anak lintas agama dan kepercayaan.
Disini anak-anak dari berbagai agama dan kepercayaan bergantian memanjatkan doa untuk keselamatan bangsa.
Dilanjut, simbol syukur dan kebersamaan dilakukan pemotongan tumpeng oleh Ketua DPRD Kota Malang, Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita dan tujuh Presidium FKAUB.
Amithya mengapresiasi kegiatan Barikan Anak Nusantara IV yang digelar FKAUB Malang.
"Kami menyambut baik positif kegiatan semacam ini. Semoga rutin terlaksana dan jadi penekanan pentingnya keberagaman sebagai kekayaan bangsa," tuturnya.
Oleh karenanya, Amthya menegaskan, Perbedaan harus dilihat sebagai keunikan, bukan sebagai penghalang.
"Sekali lagi, Kami mengapresiasi kegiatan yang melibatkan anak-anak dalam ruang publik karena memberi pengalaman berharga," ujar Amithya.
Momen kali ini, Anak-anak saling bertukar kue dengan teman yang berbeda agama dan kepercayaan, menanamkan toleransi sejak dini.
Suasana bertambah semarak, dengan tampilan Sendratari Kolosal. Kolaborasi seni dan budaya yang menyampaikan pesan persatuan dalam perbedaan.
Disamping itu, Seluruh peserta berkumpul untuk menikmati tradisi kembul bujana andrawina (makan bersama).
Senada, Sekretaris Jenderal FKAUB Malang, Pendeta David Tobing mengatakan, Acara Barikan Anak Nusantara ini bukan sekadar perayaan, tetapi sebuah panggilan hati untuk semua.
"Melalui doa, kebersamaan, dan keceriaan anak-anak lintas agama, kita diingatkan bahwa persaudaraan harus dirawat sejak dini. Perbedaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekayaan yang memperkuat bangsa," tegasnya.
Dengan kegiatan ini, FKAUB Malang menegaskan bahwa keberagaman adalah anugerah dan kekuatan bangsa yang harus terus dijaga untuk terwujudnya Indonesia damai.
Pewarta : Sam Inod
Editor : Irga