KabarPojokIndonesia.com -- Malang — Upaya membantu sesama kembali ditunjukkan oleh Matnadir, sosok berdarah Madura asal Pamekasan yang dikenal aktif dalam kegiatan sosial. Kali ini, ia membantu warga Kabupaten Malang mengurus sertifikat hak milik (SHM) yang telah hilang selama hampir dua dekade.
Kepada awak media, Matnadir menceritakan bahwa pertemuannya dengan Fina Rahmawati, cucu dari almarhumah Ibu Satini — pemilik sertifikat tersebut — terjadi secara tidak sengaja di Kantor ATR/BPN Kabupaten Malang.
“Kenalnya itu waktu saya di Kantor Pertanahan Kabupaten Malang. Saat itu Fina bersama ibunya, cucu dari Ibu Satini. Lalu kami ngobrol, dia tanya, ‘Pak Matnadir, bisa bantu saya?’ Saya bilang bisa, asal dijelaskan,” ujar Matnadir, Kamis (24/07/2025) siang.
Fina kemudian menceritakan bahwa sertifikat milik neneknya sudah hilang sekitar 18 tahun. Ia sudah berkali-kali mencoba mengurusnya sendiri, namun karena keterbatasan pemahaman, proses tersebut tak kunjung berhasil.
“Akhirnya saya katakan siap membantu. Alhamdulillah, sertifikatnya sudah selesai tiga bulan lalu, dan hari ini proses split menjadi dua bagian juga telah rampung,” imbuh Matnadir, yang akrab disapa Khodir oleh rekan-rekannya.
Setelah proses split selesai, rencananya sertifikat akan dibaliknamakan kepada salah satu cucu, yakni Fina Rahmawati. Sementara satu bagian lainnya telah dibeli oleh warga yang tinggal tidak jauh dari lokasi tanah tersebut.
Di tempat yang sama, Fina Rahmawati mengungkapkan rasa syukur dan bahagianya.
“Alhamdulillah, sertifikat sudah selesai. Saya senang sekali, karena sejak Mbah masih ada, saya sudah coba mengurus, tapi selalu mentok karena tidak paham. Bertemu dengan orang seperti Pak Matnadir yang amanah, saya sangat bersyukur,” ujarnya haru.
Kisah ini menjadi contoh nyata pentingnya pendampingan dan niat baik dalam membantu sesama, terutama dalam hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pertanahan yang kerap membingungkan masyarakat awam.
Reporter : Tim
Editor : Redaksi
