Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

LSP Perkerisan Indonesia Mengadakan Sertifikasi Kompetensi Insan Perkerisan Nasional

Sabtu, 12 Juli 2025 | Juli 12, 2025 WIB Last Updated 2025-07-12T09:03:07Z

KabarPojokIndonesia.com
-- Tulungagung - Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Perkerisan Indonesia mengadakan Program Sertifikasi Kompetensi Profesi untuk Insan Perkerisan Nasional. Kegiatan ini diikuti oleh beberapa pelaku pelestarian perkerisan dari beberapa daerah. Diantaranya berasal dari Malang 2 orang, Surabaya 5 orang, Trenggalek 3 orang, Lumajang 4 orang, Madiun 2 orang, Lamongan 1 orang, Tulungagung 10 orang dan beberapa dari daerah lainnya. Mulai tanggal 12 - 13 Juli 2025, bertempat di Pendopo Kongas Arum Kabupaten Tulungagung,

"Sebenernya, peminat kegiatan sangat banyak. Bahkan ada juga yang dari Bali, Lombok, Sulawesi, Kalimantan dan lainnya. Tapi masih kita batasi. Agar kita bisa mencapai kualitas, bukan hanya kuantitas." Ungkap Agung Guntoro, selalu Direktur LSP Perkerisan Indonesia. 

Agung Guntoro juga menambahkan, bahwa pihaknya akan terus berbenah sebaik-baiknya untuk memberikan pelayanan sertifikasi profesi bagi Insan Perkerisan Indonesia. Totalnya ada 29 Skema Profesi yang sudah dibangun dalam keseluruhan bidang Perkerisan. Yang semuanya sudah diakui dan disahkan oleh negara melalui Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). 

"Kali ini kita buka kesempatan untuk sertifikasi Kompetensi Edukator Keris, Pangrukti Keris dan Panjak Keris. Ketiganya punya jenjang hingga level Kurator Keris, Konservator Keris dan Mpu Keris. Asesor, skema kerja dan alat uji kompetensi sudah kita siapkan valid. Diakui dan disahkan oleh BNSP." Sambung Agung Guntoro dalam pembukaan sambutannya. 

Agung Guntoro juga menambahkan, bahwa para asesor yang bekerja dalam kegiatan ini, sudah teruji secara teknis kerja, pengalaman dan kualifikasi ilmu pengetahuan yang mumpuni. Dirinya berharap, ke depan juga akan bermunculan para asesor Perkerisan di masing-masing daerah di seluruh Indonesia. Karena Indonesia mempunyai ragam karya, sejarah dan dinamika budaya Perkerisan yang kaya raya. 

Sementara itu, menurut Wahyu Eko Setiawan, yang menjadi salah satu peserta dari Kota Malang, mengatakan bahwa dirinya berminat untuk mengikuti Program Sertifikasi Kompetensi/ Profesi Perkerisan ini, karena hendak mengembangkan platform edukasi dan pelestarian budaya Perkerisan. Dengan mengikuti Program Sertifikasi ini, dirinya sangat berharap mendapatkan ilmu pengetahuan dalam mengembangkan berbagai metode dan strategi untuk menyebar luaskan edukasi budaya Perkerisan. 

"Saya mengikuti sertifikasi Kompetensi Edukator Perkerisan. Agar bisa mendapatkan ilmu pengetahuan perihal pengembangan edukasi atau kurikulum muatan lokal dengan pendekatan Budaya Perkerisan. Sehingga, nantinya bisa diterima secara formal oleh seluruh sekolah, baik negeri maupun swasta." Ungkap Wahyu Eko Setiawan, yang akrab disapa Sam WES, sekaligus pemilik dari Galeri Jagad Gumelar di Kota Malang, Sabtu (12/07/2025).

Sam WES juga menambahkan, bahwa saat ini dirinya sedang mengembangkan platform edukasi, pelestari dan auction dalam marketplace Tosan Aji Nusantara. Sertifikasi ini sangat dibutuhkan, terutama untuk membangun Trust Issue yang baik dan kuat, untuk membidik pasar luar negeri. Yang lebih mengutamakan faktor edukasi, narasi dan literasi yang terkandung di dalam Karya Keris. 

"Pasar Perkerisan di luar negeri lebih memperhatikan edukasi, narasi dan literasi yang ada dalam sebilah Keris. Sekalipun itu karya baru, tapi jelas siapa Mpu, makna, narasi dan literasi yang dikandungnya. Itulah pentingnya sertifikasi Kompetensi Edukator Perkerisan. Agar teruji, terbukti dan kredibilitas diakui." Sambung Sam WES, yang juga menjadi CEO TosanAji.id di Malang Raya. 


Reporter : Tim

Editor : Redaksi 
TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update