KabarPojokIndonesia.com -- KOTA MALANG - Semangat gotong royong membara di Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Yayasan Gubuke Wong Ngalam (GWN) bersama Batalyon Arhanud 2 Kostrad dan warga bahu-membahu menggelar Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen (GASS), sebuah inisiatif peduli lingkungan untuk membersihkan area kumuh dan saluran air pada Minggu pagi (22/06/2024).
Kegiatan GASS yang diinisiasi GWN ini bertujuan membersihkan sampah dan sedimen yang menumpuk, sekaligus menertibkan sistem pembuangan sampah di Kelurahan Penanggungan.
Lettu Suradi dari Yonarhanud 2 Kostrad menyampaikan, ada 30 personel yang diturunkan dalam kegiatan ini. Ia juga mengungkapkan kegembiraan melihat antusiasme warga sekitar.
"Kami di sini membantu masyarakat sekitar Penanggungan dalam rangka pembersihan sektor yang mungkin kelihatan kumuh agar bersih," jelas Suradi.
"Harapan kami, wilayah Kelurahan Penanggungan dan mungkin seluruh Kota Malang ini bisa bersih dan kelihatan rapi." tandasnya.
Menurutnya, program GASS yang digagas ini sangat luar biasa dan bisa menjadi langkah awal menuju Kota Malang yang lebih bersih dan tertata.
Dalam kesempatan itu, ia juga menegaskan kesiapan Yonarhanud 2 Kostrad untuk selalu membantu kegiatan kemasyarakatan yang berkaitan dengan kebersihan lingkungan.
"Untuk ke depan, kami dari Satuan Batalyon Arhanud 2 Kostrad siap membantu jenis kegiatan yang terkait dengan kemasyarakatan, apalagi yang berhubungan dengan kebersihan lingkungan dan hal-hal lain. Kami siap membantu," tegasnya.
Sementara itu, Ketua GWN, Lili Ulifa, menuturkan bahwa aksi ini merupakan bagian dari slogan komunitasnya: "bersama kita peduli dan bergerak."
"Jadi, kami ingin bagaimana kita sebagai warga Malang bisa mewujudkan Kota Malang yang bersih, bebas banjir, dan sebisa mungkin bebas sampah," ungkapnya.
Menurut Lili, penting bagi warga Malang untuk bersinergi dengan birokrasi, organisasi masyarakat, dan TNI guna mewujudkan kota yang bersih, bebas banjir, dan bebas sampah.
"Permasalahan sampah dan kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah, tetapi semua elemen masyarakat harus turut berpartisipasi menjaga lingkungan masing-masing," ujarnya.
Ditempat yang sama, perwakilan warga Kelurahan Penanggungan dalam kesempatan tersebut juga menyuarakan keluhan serius terkait masalah pembuangan sampah.
Sebelumnya mereka juga mengeluhkan banyaknya pihak luar yang membuang sampah di wilayah mereka, menyebabkan penumpukan di luar jadwal dan menimbulkan bau tak sedap.
"Kami berharap ada penertiban pembuangan ini, ya seperti daerah lain. Daerah lain itu kan setelah jam 12 atau setelah jam 1 dini hari sudah bersih," tutur perwakilan warga yang berharap adanya ketertiban jadwal pembuangan.
Selain itu, kondisi tempat pembuangan sampah (TPS) di RW 4 menjadi sorotan. Pagar yang rusak dan atap yang jebol sudah berulang kali dilaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan sempat viral di media sosial, namun belum ada tindakan nyata.
Warga berharap ada renovasi dan penertiban sistem pembuangan oleh sebab itu mereka juga menyatakan kesediaan untuk membantu penjagaan TPS dengan bantuan Linmas, asalkan ada koordinasi yang jelas dengan petugas DLH.
Meskipun masih ada pekerjaan rumah terkait pengelolaan sampah jangka panjang, aksi GASS ini menunjukkan kekuatan kolaborasi antara TNI, komunitas, dan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan di Kota Malang.
Pewarta : Kim
Editor : Matnadir