KabarPojokIndonesia.com -- Malang — Dalam rangka mendukung upaya nasional penurunan angka stunting dan peningkatan kualitas gizi balita, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) bersama Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Evaluasi Kompetensi Kader Posyandu di Posyandu Apel 2 Dusun Wiroto, Desa Slamet, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, pada Rabu (15/10/2025).
Kegiatan yang berlangsung sejak pagi hingga siang hari ini dihadiri oleh Camat Tumpang Hendra Tri Cahyono, didampingi Kepala Desa Slamet, Sumiyati, para kader Posyandu, serta tenaga kesehatan setempat.
Program ini merupakan bagian dari proyek Indonesia Nutrition Education and Implementation (INEI) yang digagas Kemenkes RI bekerja sama dengan FKM UI. Melalui kegiatan ini, dilakukan evaluasi terhadap kompetensi kader Posyandu dalam hal pengukuran, pencatatan, dan pelaporan status gizi bayi, balita, serta ibu hamil.
Peneliti dari FKM UI, Prof. Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH, menjelaskan bahwa kegiatan evaluasi ini penting untuk menilai sejauh mana pelatihan yang telah diberikan Kemenkes mampu meningkatkan keterampilan kader di lapangan.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Kesehatan untuk meninjau kembali kapasitas kader. Kami ingin melihat kemampuan mereka dalam pengukuran dan pelaporan status gizi balita, karena kader merupakan ujung tombak pelayanan di Posyandu,” jelas Sandra.
Ia menambahkan, Kemenkes telah memberikan pelatihan 25 kompetensi dasar kader Posyandu, mencakup kemampuan teknis seperti pengukuran tinggi badan, berat badan, serta lingkar kepala bayi dan balita secara akurat.
“Kami ingin memastikan pelatihan yang telah diberikan benar-benar bermanfaat. Melalui evaluasi lapangan ini, kami menilai kemampuan kader dalam praktik nyata, agar pelayanan di Posyandu semakin berkualitas,” ujarnya.
Sandra menegaskan, hasil evaluasi ini akan menjadi bahan penting bagi Kemenkes dalam memperkuat kebijakan dan strategi program Posyandu ke depan.
“Harapannya, peningkatan kompetensi kader dapat memberikan dampak nyata dalam mempercepat penurunan angka stunting dan memperbaiki status gizi ibu serta anak di Indonesia,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Slamet, Sumiyati, mengapresiasi langkah Kemenkes dan UI yang telah memberikan perhatian langsung kepada kader di desanya.
“Kami berterima kasih atas kunjungan dan bimbingan dari Kemenkes serta tim dari UI. Ini menjadi semangat baru bagi kami untuk terus memperkuat peran Posyandu dalam menekan angka stunting dan meningkatkan kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Kegiatan evaluasi ini berlangsung dengan antusias dan diikuti oleh sejumlah kader Posyandu dari wilayah sekitar. Dengan adanya pendampingan langsung dari Kemenkes dan FKM UI, diharapkan Posyandu Apel 2 Dusun Wiroto dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam penerapan pelayanan kesehatan masyarakat yang efektif, berkelanjutan, dan berorientasi pada peningkatan kualitas gizi anak bangsa.
Reporter : Matnadir
Editor : Redaksi